More than words.
Karena kamu yang menyadarkanku tanpa menyinggungku. Kamu yang membimbingku tanpa mengguruiku. Kamu yang menyanjungku saat orang-orang mencibirku. Semua itu yang kurasa setiap orang inginkan, semua itu yang terus memperkuat hatiku untuk menyimpanmu dalam dalam. Tapi bagaimana denganku di matamu?
Ya,aku
cukup kuatkah aku untuk bisa menemani perjuanganmu?cukup hebatkah aku untuk mendampingi hidupmu?Aku benci untuk menjadi peragu.
Setiap wanita memimpikan lelaki hebat, lelaki yang dapat membaca pikiran dan hatinya tanpa harus berkata-kata. Juga lelaki yang memahami setiap air mata yang menetes. Seperti kamu.
Lalu ketika kudapati semua jawaban dari pencarian adalah kamu, seberapa mampu aku menjagamu?
Bukan, iya aku tahu ini bukan sesuatu yang harus aku pikirkan, di tengah banyak hal penting yang harus aku kerjakan. Aku mengerti engkau tak mau aku berkata seperti ini, atau kau punya argumen lain yang selalu saja membuatku lebih pintar. Aku hanya sedang merenungi betapa selama ini kau seperti tak pernah berbuat salah kepadaku? kenapa kau, selalu memberikan apa yang aku inginkan? kenapa kau tak pernah menuntut apa-apa dariku? kenapa kau begitu murah hati, baik hati, lembut, menjagaku, menyayangiku?
aku tahu itu pertanyaan konyol. *tinggal bersyukur saja apa susahnya?
Aku hanya takut. aku takut kehilanganmu. itu saja alasannya.
0 komentar