(Easy) Come and (Easy) Go



Ada beberapa orang yang dihadirkan berlama lama di sekitar kita, ada juga mereka yang hadir dan kemudian tak pernah kita jumpai lagi. Teman SD misalnya, berapa banyak teman SD yang dulu menjadi pengisi setiap sore untuk bermain bersama, dan sekarang bahkan tak kita tahu nasibnya bagaimana? Banyak orang yang kita kenal untuk kemudian tak kita tahu lagi kabar mereka. Ya, come and go.

Jika bukan karena dikaruniai ingatan yang baik oleh Tuhan, banyak sekali nama yang terbuang dari kepala ini. Ada sebagian yang hanya saya ingat wajahnya saja, ada juga yang saya ingat namanya saja. Semua tergantung keberartian orang itu di kehidupan kita.

Tapi masalahnya, ada orang yang kenangannya selalu kita ingat, padahal itu buruk. Dan ada kebaikan orang yang harus kita ingat, tapi kita sering terlupa. Pernah mengalami ini?

Masalah lain, ada orang yang selalu diingat karena keberartiannya di kehidupan kita, tapi orang tersebut tak mengingat kita karena ketidakberartian kita di hidupnya. Pernah juga mengalami ini?

Tak pernah saya pikirkan sebelumnya, apa saya orang yang selalu, kadang-kadang, atau bahkan tak pernah diingat orang-orang di masa lalu saya. Saya pun tak pernah menghitung-hitung siapa saja yang diingat atau dilupakan kenangannya.

Tapi kali ini, ketika saya dirundung kenangan (halah jadi curcol), saya kembali mengira-ngira. Apakah orang yang saya kenang, juga mengenang saya, atau bahkan saya benar-benar diremehkan dalam pikirannya? Setelah orang itu datang, menyelipkan banyak kenangan, kemudian pergi lagi, tak ada kabar, apa yang terjadi setelah ini? Apakah memori tentang saya akan dia bawa pergi juga?

Ada rasa tak rela, jika saya menjadi orang yang dilupakan. Ada rasa tak adil jika saya masih mengenang sementara dia tak lagi menghiraukan saya. Tapi, apa hak saya mengatur ingatan orang lain?

Apapun yang saya terima, dilupakan, dialihkan, dibuang, disepelekan, apapun itu. Itu hak semua orang yang pernah mengenal saya. Tak bisa saya kompromikan lagi karena saya pun sulit mengatur ingatan sendiri tentang apa yang harus saya ingat dan tidak. Jadi, terimalah. Saya percaya, jika kita “berarti” kita tak mudah “pergi” dari ingatan orang-orang. Kecuali, memang sebaliknya.



Share:

0 komentar