Menerima diri sendiri
Remember that sometimes not getting you want, can be the best thing for you...
Pernah sebenarnya mendengar istilah Self Acceptence di salah satu teori psikologi. Pernah sedikit mempelajari itu semua tanpa benar-benar paham aplikasinya pada diri sendiri. Sampai beberapa waktu lalu saya merasa sering sekali sedih, karena banyak hal yang saya mau, tapi tidak saya dapatkan (mungkin belum?)
Ada saat di mana, saya selalu merasa iri pada orang-orang yang disukai banyak orang. Dalam hati saya berbisik, kenapa ada orang yang mudah sekali disukai orang lain? Tanpa usaha apapun dari dia, cukup dilihat sekilas saja sudah disukai. Hmmm.. Adakah standar yang tidak saya capai, untuk menjadi se-adorable mereka? Kenapa banyak orang yang tidak tertarik bahkan tidak menyadari keberadaan saya di sekitar mereka? Apa yang harus saya lakukan untuk menjadi seperti mereka?
Maklum, anaknya memang kompetitif.
Sempat resah beberapa waktu (beda lagi sama galau ya). Mengintropeksi, kenapa saya tidak seperti dia? Kenapa Tuhan tidak memberikan kelebihan seperti mereka kepada saya? What's the reason? Am i not that worthed?
Sampai lama-lama capek juga saya.
Membicarakan layak tidak layak. Memikirkan standar yang tidak tercapai.
Kemudian pemikiran saya berhenti pada satu titik, bahwa jika memang kamu ternyata tidak layak mendapatkan apa yang kamu mau, terus kenapa? Kalau kamu tidak bisa mencapai standar "menarik" menurut orang lain, emang kenapa?
Ada saatnya kita harus menerima apapun yang kita punya. Apapun.
Menerima kalau ternyata kita tidak semenarik itu, menerima kalau kita emang nggak bisa, menerima kalau kita gagal, menerima kalau kita belum mampu.
Terima dulu aja.
Setelah itu, saya merasa lebih tenang. Berusaha menerima banyak hal yang tidak saya sukai - tapi ternyata ada di dalam diri saya - Saya menerimanya.
Setiap orang memang harus berusaha menjadi lebih baik, tapi harus diawali dengan pemikiran positif tentang dirinya sendiri. Kalau udah mengeluhkan diri sendiri dari awal, kalau kita tidak mencintai diri kita sendiri terlebih dahulu, effort nya akan berbeda.
Jadi, ini yang saya sebut menerima diri sendiri. Yaudahlah kalau emang saya "begitu" ya saya terima... Saya akui. Next time, i promise i'll be better. Gimana? Gitu aja, udah cukup.
0 komentar