Asam Manis Kota Bangkok


Akhir Oktober 2014 lalu saya dihadiahi kado yang memorable banget. Sebenarnya ini kerjaan, tapi bisa jadi semacam holywork, karena tugas saya di sana untuk menulis artikel Travelling untuk Travel BNS Holiday.

Kebetulah saya satu tim dengan Hijabers Community Jakarta yang sedang merayakan keberhasilan acara Hijab Day 2014. Tim kami dipandu langsung oleh pemilik Travel BNS yaitu Kak Sarin Sarinah. Karena satu tim perempuan semua, perjalanan jadi makin seru.

Saat pesawat mendarat di Don Muang International Airport, udara yang saya hirup rasanya tak jauh beda dengan Indonesia. Apalagi tak ada perbedaan waktu antara Thailand dan Indonesia. Melihat bangunan bangunan dari jalan layang mengingatkan saya akan Kota Yogyakarta. Tak beda jauh. Jakarta lebih metropolis kalau masalah penampilan kota (but i can't say its better).





Kami mengunjungi tempat-tempat wajib wisatawan Bangkok sepert Grand Pallace, Chatuchak Weekend Market, Floating Market, Wat Arun, Madame Tussand, dan Paragon. Sayangnya kami tak sempat ke Pattaya karena waktu yang sangat sempit.

Paket yang kami ambil dari Travel BNS adalah paket special shopping. Puas rasanya kami mengunjungi tempat-tempat berbelanja. Harganya memang sangat affordable. Di Chatuchak Weekend Market misalnya, kami menemukan JJ Market yang khusus menjual barang homemade industri Thailand. Rasanya seperti distro-distro di Bandung. Saya kebingungan harus beli yang mana. Kebiasaan buruk saya, terlalu banyak pertimbangan ketika mau membeli sesuatu. (Sekarang deh nyesel).

Harga kaos-kaos dengan bahan super comfy dijual cukup beragam dari harga 150-400  baht. Kalau pakaian seperti kemeja dan atasan-atasan itu mulai dari harga 200 baht atau dalam rupiah Rp.60.000. Murah ya?






Thailand memang surganya belanja murah. Saya menemukan beberapa ibu-ibu Indonesia yang berbelanja berkantong-kantong besar, sepertinya mereka belanja untuk dijual lagi di Indonesia. Ide bagus juga untuk yang punya modal dan ingin berjualan.

Satu tempat yang juga cukup istimewa tentu saja Madame Tussand. Patung lilin tokoh-tokoh internasional membuat kami ribut berfoto sana sini. Nggak sah dong kalau nggak sempat foto-foto di museum patung lilin seperti ini.




Ada beberapa kejadian konyol selama perjalanan ini. Salah satunya, adalah hak sepatu yang copot saat jalan-jalan di Mall sebesar Paragon. Terpaksa saya harus mencopot hak pasangan sepatu sebelahnya lagi biar nggak jalan pincang. Saya pun sempat terpisah dari tim saat di Weekend Market dan Paragon. Sendirian di negeri orang yang tak semuanya pandai bahasa Inggris itu cukup mendebarkan.

Ngomong-ngomong style, saya tak terlalu pintar mix and match. Yang penting santai dan nyaman. Catatan untuk yang travel Bangkok kali ini : Pilih pakaian yang menyerap keringat, tapi jangan lupa menyimpan jaket kalau di musim hujan. Cuacanya mirip di Jakarta, jadi kebayanglah ya.




Over all, saya sangat menikmati perjalanan saya kali ini. Beruntung rasanya memiliki pekerjaan yang bisa membawa kita pergi ke berbagai tempat baru. Saya punya prinsip, "Love what you do, and do what you love". Begitulah kira-kira. Kamu pernah ke Bangkok juga? Give me your testimony below!

Share:

1 komentar