Things I Love from Turkish Hijab Style
with Layla, my first Turkish friend <3 br="">3> |
Mengunjungi Istanbul memberikan sensasi fashion tersendiri bagi saya. Ternyata kota ini tak hanya bisa menyegarkan mata dengan bangunan Eurosia yang indah ataupun selat Bosphorus yang biru, tapi juga penampilan para hijabi yang di luar ekpektasi.
Hijab style khas Turki sudah sangat terkenal di Indonesia, bahkan di dunia. Gaya hijab simple, dengan tudung mancung berbahan satin jadi gambar teratas saat kita searching "Turkish Hijab" di Google. Saat saya benar-benar melangkahkan kaki di negara ini, foto teratas di Google itu saya yakini sudah sangat jadul.
Gaya hijab turki sudah sangat beragam, meski tetap punya ciri khas yang sama: simplicity. Mereka tak lagi hanya mengenakan kerudung berbahan satin atau bermotif tradisional khas Turki. Gaya casualnya lebih nge-pop ala Eropa.
Setelah melihat gaya mereka secara langsung di musim gugur, dengan cepat saya menyimpulkan, "gayanya gue banget". Entah mungkin karena musim ini memang membuat mereka bisa lebih mengeksplor pakaian mereka dibandingkan musim lain. But overall, i do fall in love with their styles.
Ada beberapa fashion item yang mencuri perhatian saya, sayangnya saya tak sempat memotret mereka secara langsung karena aktivitas padat sehingga harus berjalan terburu-buru.
Boots
Autumn is all about boots, isn't it? Dari dulu saya suka sekali sepatu boots. Rasa-rasanya penampilan jadi ekstra stylish ketika mengenakan boots yang keren. Dan di musim ini, hampir semua hijabi Turki berjalan-jalan mengenakan boots. Tak cuma di jalanan, tapi juga ke acara fashion show.
Uniknya, boots yang dikenakan cukup beragam dari warna normal seperti hitam, marun, cokelat, hingga merah, silver, bahkan blink-blik. Mereka tak segan mengenakan boots hebring ke pasar atau naik subway.
Boots yang dikenakan pun tak selamanya berbentuk flat. Saya pernah melihat seorang gadis berjalan dengan boots berhak tinggi di jalanan Taksim. Nyaman nggak ya dipakenya? Whatever, i love boots.
Outerwear
Suhu sejuk sekitar 16 derajat membuat kami tak harus memakai jaket tebal seperti di musim dingin. Tapi juga terlalu dingin untuk memutuskan tidak double layer. Saatnya memakai outerwear yang tak tipis dan kece.
Beragam outerwear seperti coat, denim jacket, cardigan, dan knitwear banyak dipilih oleh para hijabi Turki. Mereka tak segan padu tumpuk outerwear. Sebagai penyuka outerwear, terutama denim atau jeans, saya senanggg sekali mereka 'bergaya' necis di mana pun mereka berada. Iya, kalau di Indonesia, rasanya sulit menemukan gaya sekeren itu di tempat umum seperti busway atau KRL.
Hijab Style
Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, hijab yang dikenakan di Turki ternyata sangat beragam. Hanya sesekali saya menemukan hijab khas Turki dipakai (hijab satin bermotif).
Selebihnya, hijab seperti pashmina mulai dari bahan katun hingga sifon banyak ditemui di sini.
Satu ciri khas yang masih sama: yaitu hijab bervolume dengan bagian dahi yang mancung. Mereka juga memakai cepol yang tak kalan besar. Mereka senang kepala mereka terlihat lebih bervolume. Hanya saja gaya hijabnya tidak bertumpuk.
Bell Pants
Yes, celana lonceng juga hits di sini. Tapi celananya saja, lengan lonceng tak satu kalipun saya temukan (Beda dengan Indonesia, semuaaaaa brand baju muslim mengeluarkan baju lengan lonceng). Nah, di sini mereka tak ragu memadukan celana lonceng dengan tunik. Mungkin karena badannya juga proporsional, jadi mereka tak tampak aneh dengan padu padan itu.
Yap, 4 hal di atas yang paling mencuri perhatian saya. Jangan heran kalau ada satu dua gaya yang akan saya curi untuk saya kenakan sekarang. Saya benar-benar terinspirasi dan bersyukur bisa punya kesempatan untuk bisa ke sana. Terima kasih untuk Applecoast Noore yang mewujudkan salah satu wishlist saya. Next, saya akan bercerita lebih banyak tentang apa yang salah lakukan bersama Noore di sana ya.
See you!
Photo source: Pinterest and Instagram
9 komentar