Love-Hate Relationship with Wardah Cosmetics



"Kak, mamaku dulu kerja di Kimia Farma dan bilang kalau bedak Marcks memang aman. Tapi, mama nyaranin aku pakai bedak Wardah. Katanya aman dan ringan juga kok buat kulit," kata adik kelasku saat masih SMA.

Itu titik awal saya mengenal Wardah, sebelum masa kejayaannya sekarang. Dari zaman dulu saja, Wardah sudah dikenal 'aman dan halal'. Nggak heran kalau sekarang, di make up pouch saya ada sejumlah produk Wardah yang jadi andalan banget. Kadang saya ingin riset dan 'mengintip' isi make up puch teman-teman wanita saya yang berkerudung. Kayanya ada minimal satu produk Wardah di make up pouch mereka. Kalau di make up pouch kamu?

Di postingan tanpa promo atau paid post ini, saya ingin me-review secara jujur produk Wardah mana saja yang cocok untuk saya dan tidak. Mungkin tidak semua produk yang saya sebut di sini sesuai dengan kebutuhan kulitmu juga ya. Mungkin yang cocok di saya, tidak cocok di kamu. Saya pun belum mencoba semua produk Wardah, jadi yang saya rangkum hanya yang pernah saya coba saja.

Kita mulai dari yang saya sukai dulu:

#YesTeam
1. Wardah Exclusive Matte Lip Cream

Photo: Instagram @wardahbeauty

Dari awal launching hingga sekarang, saya terkesima dengan produk ini. Harganya murah hanya sekitar 50ribuan, tapi hasilnya bisa disetarakan dengan yang lebih mahal. Saya pernah mencoba beberapa warna, memang tidak semuanya cocok sih di kulit saya.

Yang paling saya suka adalah Mauve On, karena warna pink keunguan yang cocok di kulit saya yang cenderung olive. Daya tahannya juga lumayan. Nggak sekuat lipstik yang harganya 300ribuan hingga jutaan sih. Tapi sudah 'cukup' untuk saya pakai sehari-hari.

2. Wardah Eyebrow Pencil

Photo: Instagram @wardahbeauty

Repurchase beberapa kali, saya sudah sulit berpaling dari pensil alis ini. Saya suka teksturnya yang lembut, warnanya pekat, dan ada sikatnya juga. Saya juga lebih cocok pakai pensil alis yang diraut daripada yang matic. Entah kenapa kalau pakai matic selalu dan selalu patah di pemakaian awal.

Saya suka warna hitamnya karena bulu alis saya berwarna hitam. Warnanya pigmented banget. Meski nggak waterproof alias agak hilang kalau abis wudhu, so far saya tetap suka produk ini. Sebenarnya untuk beberapa teman saya, produk ini cukup waterproof. Kenapa lebih mudah luntur di wajah saya kemungkinan karena kulit yang berminyak di T-zone.

3. Wardah Optimum High Black Liner

Photo Instagram @wardahbeauty


Kalau ini sih sudah jadi kecintaan banyak orang ya. Terbukti eyeliner ini sangat mudah digunakan. Warnanya pun tidak mengkilat, jadi bisa dipakai sehari-hari. Kalau habis pakai ini dan pakai eyeliner lain, jadi langsung berantakan pakai eyeliner-nya. Entah kenapa, haha. Kekurangannya lagi-lagi tidak terlalu waterproof. Jadi agak hilang setelah wudhu, dan agak bleber dikit di kulit saya yang berminyak. But so far, inilah eyeliner yang paling mudah digunakan.

4. Wardah Eye Make Up Remover

Photo: www.wardahbeauty.com

Untuk harga yang tak mencapai Rp 50 ribu, produk ini berhasil membuat saya repurchase berkali-kali. Mungkin karena eye make up saya sehari-hari pakai Wardah (eyebrow dan eyeliner), jadi make up remover dengan merek yang sama langsung cocok pemakaiannya. Saya sempat pakai produk lain, tapi entah kenapa rasanya tidak sebagus Wardah.

Satu hal yang saya sukai dari produk make up remover ini juga non alcohol. Jadi buat teman-teman yang punya kulit sensitif, bisa coba produk ini ya.


#NoTeam

1. Wardah Compact Powder

Photo: Instagram @wardahbeauty

Saya memang bukan pengguna compact powder. Hingga saat ini belum menemukan satupun compact powder yang tidak bikin wajah bruntusan. Makanya masih setia pakai bedak tabur. Nah kalau compact powder dari Wardah ini seringkali bikin wajah jerawatan. Entah kandungannya tidak cocok atau memang pembersihan yang kurang optimal. Tapi tetap ada poin plus-nya, yaitu cukup meng-cover wajah, apalagi compact powder dari Whitening Series.

2. Wardah Aqua Lash Mascara

Photo: www.wardahbeauty.com



Di antara eye make up Wardah yang lain, mascaranya saja yang paling tidak cocok untuk saya. Entah kenapa seringkali bleber yang agak parah dan ganggu. Bawah mata saya jadi langsung hitam kalau abis wudhu saat pakai ini. Jadi sesegara mungkin saya stop pemakaiannya.

3. Wardah Matte Lipstick

Photo: Instagram Wardah Beauty

Warna-warna lipstik ini sebenarnya cantik sekali. Tapi sayang, tidak tahan lama di bibirku. Transfer pula kalau minum di gelas. Kita nggak bisa expect terlalu banyak sih karena harganya juga terbilang sangat murah. Tapi dibanding competitor-nya, Purbasari, dengan harga yang sama saya lebih suka Purbasari. Sebenarnya agak gambling memasukkan lipstik ini ke #YesTeam atau #NoTeam, karena aku sehari-hari masih suka pakai lipstik ini. Ada warna yang cucok banget di kulitku. Sayang makan camilan saja bisa hilang :( So ya, kalau ada pihak Wardah yang baca ini, tolong dibuat versi lebih baiknya ya. Harga lebih tinggi dikit gapapa :))

Jujur, saya juga tidak pernah merasa cocok dengan satu pun skin care dari Wardah. Jadi hingga saat ini saya hanya merasa sangat nyaman dengan produk make up-nya saja. Makanya yang diulas kali ini hanya produk make up.

Di sisi lain, sebagai brand lokal yang memulai dari nol banget, Wardah punya berjuta alasan untuk saya kagumi. Mulai dari perjuangannya, image halal-nya, hingga marketing strategy yang membuat ia bisa sebesar sekarang. Saya pun kenal beberapa orang Wardah. Entah mengapa, mereka semua lovely. Sepertinya Wardah punya filter khusus untuk memilih karyawannya sehingga punya spirit yang sama.

Ya, meski judulnya love-hate relationship, sesungguhnya lebih banyak love-nya untuk Wardah. Tidak hanya sekedar sebagai pruduk kecantikan, tapi bagaimana Wardah 'berdagang' dengan cara yang baik. Bukan perez lho by the way, ini jujur pendapat pribadi saya saja :))

Ada yang mau berbagi juga, produk Wardah apa saja yang cocok dan tidak buat kamu?




Share:

3 komentar