Review Elsheskin: Inikah Akhir dari Petualangan Skincare-ku?



Siapa  yang setuju kalau perjuangan mencari skin care yang tepat itu lebih berat dari nyari jodoh? Meski jodoh saya belum ketemu, tapi kayaknya petualangan skin care saya akan segera bermuara (hopefully, cross finger).

Saya lagi mencoba local brand skin care asal Yogyakarta, Elsheskin. Jujur, awalnya aku low expectation banget. Karena setelah konsultasi via Whatsapp sama CS-nya saya hanya diperbolehkan pakai paket skin care for acne skin tanpa night cream atau serum sama sekali.

Padahal, saya sedang tidak berjerawat saat itu. Saya hanya punya banyak bekas jerawat. Menurut pendek pemikiran saya, harusnya tinggal dirawat memakai serum vitamin C untuk membantu proses eksfoliasi. Tapi, saya malah tidak disarankan memakai night cream atau serum dari dokter yang saya pakai sebelumnya.

Cukup dek-dekan awalnya. Secara kayaknya kalau nggak pakai serum semalam saja, rasanya ngaruh banget ke kulit saya. Cepet kusam gitu. Tapi ya tentu saya nurut saja ya. Secara mereka lebih berpengalaman.

Baca juga: Review Biore UV Aqua Rich: Sunscreen Paling Cocok untuk Kulit Berminyak

Ternyata setelah satu minggu berlalu, mengikuti petunjuk yang dikasih, alhamdulillah kulit saya nggak sekusam yang saya bayangkan. Malah cenderung terasa lebih sehat meski nggak putih atau glowing.

Nah,  produk Elsheskin mana yang saya pakai? Saya bahas satu persatu ya.


Elsheskin Acne Cleansing Wash





Kandungan:
Aqua, Sodium Laureth Sulfate, Cocamidopropyl Betaine, Cocamide DEA, Glycol Distearate, Cocamide MEA, Laureth-10, Polysorbate 80, Sulfur, Sodium Chloride, Salicylic Acid, Polyaminopropyl Biguanide, Methylisothiazolinone.

Pembersih utama itu jadi senjata terdepan untuk kulit berminyak. Pas awal baca ingredients nya, lagi-lagi ragu. Duh, ada SLS-nya nih. Kalau kamu mengikuti situs-situs kecantikan mungkin tahu ya kalau SLS ini banyak banget isunya. Mulai dari membuat kulit kering, iritasi, sampai bikin kanker kulit.

Baca juga: Review Kibo Cheese: Molten Cheese Cake Terenak Se-Jakarta!

Setelah nonton Youtube-nya female daily, ternyata nggak seheboh itu kok. Kandungan SLS yang fungsinya menangkap kotoran pada minyak ini mungkin nggak terlalu cocok untuk kulit kering. Tapi buat yang kulitnya berminyak, ini bakal helpful banget.

Contohnya saya. Saya merasa setelah memakai cleanser ini, wajah memang terasa lebih bersih. Kandungannya 'nampol' banget gitu. Kalau dirasa kering banget atau engga, kayanya masih ada dalam taraf aman buat saya.



Tapi buat kamu yang concern banget nggak suka 'busa' yang dihasilkan SLS, mungkin kamu better menghindari cleansing wash ini. Tapi selama kulit kamu nggak iritasi, atau malah berminyak banget, saya sarankan kamu mencoba cleansing wash ini.

Baca juga: Review Biore Perfect Cleansing Water: Lembut untuk Kulit Sensitif

Alhamdulillah sudah seminggu pakai, tidak ada iritasi sama sekali. Karena sebenarnya ini kan cleansing wash ya, jadi setelah dipakai langsung dibilas hingga bersih. Jadi SLS-nya nggak lama-lama nempel. Ini berpengaruh banget untuk mencegah iritasi.

Concern lain dari kandungannya bagi saya adalah keberadaan sulfur. Karena kalau teorinya dr. Kun, sulfur harus dihindari karena bisa menimbulkan jerawat. Agak maju mundur nih saya juga. Tapi setelah dicoba seminggu dan nggak kenapa-napa, kayaknya kulit saya oke-oke aja sama sulfur. Semua balik lagi ke kondisi kulit masing-masing.

Tekstur

Teksturnya lebih mirip lendir gitu. Tidak mengandung parfum, jadi baunya standar.  Saya sih tidak begitu bermasalah sama teksturnya. Meski mengandung SLS, menurut saya busanya tidak terlalu banyak dan mengganggu.

Elsheskin Refresh Toner




Kandungan:
Aqua, Propylene Glycol, Alcohol, Polysorbate 80, Sulfur, Salicylic Acid, Methylparaben, Allantoin

Baca kandungan toner-nya lebih dek-dekan lagi. Karena terpampang jelas nih ada kandungan alcohol dan methylparaben-nya. Lagi-lagi bagi yang kerajinan nontonin Youtube tentang skin care atau baca-baca artikel beauty pasti tahu lah ya bagaimana kontroversi kedua bahan tersebut.

Pertama, alkohol. Alkohol memang tidak selamanya buruk untuk wajah. Lagi-lagi karena menyebabkan kulit kering dan iritasi. Tapi lagi-lagi balik ke kondisi wajah masing-masing. Buat yang wajahnya berminyak, memang alkohol membantu banget membuang sebum-sebum menyebalkan.

Sejauh ini pemakaian toner dengan kandungan alkohol ini masih baik-baik saja di kulit saya. Malah cenderung mencegah minyak berlebih. Tapi ada yang bilang kalau pemakaian alkohol itu nggak baik dalam jangka panjang. Saya belum bisa jawab sih, tapi saya yakin kalau Elsheskin dibuat oleh para ahli yang sudah mengetahui segala konsekuensi dari bahan-bahannya.



Satu lagi yang agak mengkhawatirkan. Ada methylparaben-nya. Buat kamu yang memang concern banget menghindari bahan ini, silahkan dijauhi saja. Tapi balik lagi ke kondisi kulit masing-masing. Kalau saya pribadi, karena saya juga tidak sedang dalam program hamil, insha allah akan baik-baik saja.

Urutan methylparaben di produk ini juga ada di bagian terakhir, berarti takarannya tidak terlalu banyak.  Jadi intinya, saya belajar untuk tidak panik menghadapi bahan-bahan kontroversial seperti ini. Karena kalau ternyata di kulit kita baik-baik saja, ya sudahlah tak perlu dipermasalahkan.

Oya, di toner ini juga ada kandungan sulfurnya. Jadi sepertinya saya akan mematahkan pendapat dr. Kun bahwa kandungan sulfur menimbulkan jerawat. Untuk kulit saya, itu tidak berfungsi.

Terakhir, toner ini mengandung saliylic acid, yang berarti ini merupakan toner yang berfungsi untuk mengeksfoliasi. Makanya, mungkin ketika saya tidak pakai krim malam, toner ini sudah cukup membantu membuang sel-sel kulit mati.

Tekstur dan Bau

Toner ini tidak memakai parfum, so wanginya mirip toner dari dokter-dokter gitu. Teksturnya cair, persis toner pada umumnya


Daily Protection For Acne


Kandungan:
Aqua, Propylene Glycol, Caprylic/Capric Triglyceride, Cetearyl Alcohol, PEG-20 Stearate, Stearic Acid, Glyceryl Stearate, PEG-100 Stearate, Cetyl Alcohol, Ethylthexyl Palmitate, Polysorbate 80, Sulfur, Titanium Dioxide, Propylparaben, BHT, Imidazolidinyl Urea, dan Aminomethyl Propanol.


Ini merupakan day cream yang sudah mengandung SPF 30 (Tidak ditulis PA berapa). Berbeda dengan dua produk sebelumnya, saya cukup happy membaca kandungannya.

Elsheskin mendaulat dirinya tidak mengandung steroid, dan memang saya tidak merasakan ada efek ngelupas parah. Tidak juga membuat kulit saya jadi warna putih aneh gitu.

Di dalam daily portection juga ada kandungan titanium dioxide yang merupakan salah satu jenis physical sunscreen. Fungsinya itu physical blocker ya, jadi menurut saya lebih aman daripada jenis chemical sunscreen.

Biasanya physical sunscreen itu cenderung heavy dan bikin lengket gitu di kulit. Jadi, buat yang kulit berminyak agak PR juga pakai jenis sunscreen yang katanya bagus ini. Tapi alhamdulillah, di daily protection ini, tidak menimbulkan white cast di kulit saya. Jadi so far cocok.

Selain kandungan tersebut, ada juga beberapa kandungan yang mungkin jadi concern kamu yaitu cetyl alcohol, methylparaben, dan propylparaben. Well, balik lagi ke kebutuhan kulit kamu. Apakah kamu bener-bener pengen kandungan yang gentle? Apakah kulit kamu sensitif? Apakah kamu dalam program hamil? Menurut saya sebelum 'ber-suudzan' pada nama-nama kandungan penuh kontroversi ini, cari tahu dulu jenis kulit kita seperti apa.

Tekstur 




Teksturnya itu putih creamy. Mirip pyshical sunscreen tapi tidak membuat muka 'hinyay' kaya wajan minyak goreng (Lol). So far hasil akhirnya cukup dewy tapi saya suka jadi nggak bikin kulit kering juga.

Acne Spot

Kandungan: tidak tertulis

Sayang sekali saya tidak bisa menemukan kandungan produk Elsheskin yang ini di manapun. So far, saya pikir acne spot ini bisa dipakai untuk bruntusan juga. Tapi hasilnya kurang memuaskan. Kulit saya malah mengelupas, tapi bruntusan masih ada.

Kalau untuk mencegah jerawat, saya akui kualitasnya. Kemarin saya sempat punya calon jerawat karena masuk jadwal menstruasi. Alhamdulillah jerawatnya nggak jadi tumbuh.

Kesimpulan

Saya merasa cocok pakai skin care ini. Khusus buat yang kulitnya acne prone, harus tahu banget kulit kita itu sensitifnya sama bahan apa. Banyak artikel yang isinya menjelek-jelekkan SLS, atau bilang kalau paraben itu berbahaya.

Tapi, pada akhirnya, skin care itu personal banget. Semua balik lagi ke kebutuhan kulit kita. Kalau memang takaran paraben itu tidak berlebihan, insha allah tidak berbahaya. Elsheskin memang mengandung alkohol di toner-ya, tapi nggak bisa dibohongi kalau itu ampun buat kulit berjerawat seperti saya.

Saya percaya Elsheskin dibuat oleh para expert. Jadi, penakaran bahan-bahannya sudah terjamin aman.

Kelebihan
(+)
Mencegah sebum berlebihan
Membuat kulit terasa lebih sehat
Mencegah jerawat

(-)
Somehow cleanser+toner nya bikin kulit lebih kering di beberapa area tertentu

Nah, buat temen-temen yang mau nyoba pakai Elsheskin juga. Yuk beli di website Elsheskin, pakai kode 'squadputri'. Kamu akan langsung dapat potongan 10% lho. Selamat mencoba!

Instagram:

Website:  http://www.elsheskin.com












Share:

0 komentar