Trip Jakarta-Bandung 1 Hari Pakai Kereta, Makan Seharian Cuma 100 Ribuan


Bandung sering jadi tempat ‘pelarian’ buat orang Jakarta yang nyari angin segar. Meski Bandung sekarang macet, dan (katanya) panas, tetep saja orang Jakarta nggak kapok buat menyambangi kota kembang ini.

Pun begitu dengan saya. Sebagai orang Sunda yang kuliah di Bandung, selalu ada alasan untuk main-main ke kota ini. Selain karena saya punya banyak saudara dan teman di sini, Bandung selalu menyenangkan untuk jajan-jajan murah dan enak.

Tapi, trip sehari ke Bandung kemarin sebenarnya di luar rencana. Sebetulnya saya sudah pesan tiket kereta dari jauh-jauh hari karena ada reuni kampus di sana. Tapi ternyata batal di H-3 saja saudara-saudara, jadilah akhirnya saya mengubah itenerary ke Bandung bareng Bareyn.

Saya berangkat jam 07.80 pakai kereta Argo Parahyangan, pakai kelas Ekonomi Prioritas yang harganya Rp100.000. Sebelum berangkat, beli Roti Boy dulu di stasiun Gambir. Baru sadar kalau rasa Roti Boy di Jakarta beda sama yang di Bandung :( Sad.

Sampai di Bandung sekitar jam 11 lebih. Saya langsung mendatangi destinasi pertama saya, yaitu Rumah Makan Padang Malah Dicubo. Tempat ini direkomendasiin sama Bareyn, saya sendiri belum pernah coba makanan ini sebelumnya.

1. RM Padang Malah Dicubo



Jalan-jalan ke Bandung, kok makan nasi padang? Jangan salah, ini salah satu warung masakan Padang yang terkenal di Bandung. Lokasinya deket banget dari stasiun KAI Bandung. Tinggal jalan kaki dari belakang stasiun saja.

Tempatnya ternyata cukup ramai. Yang paling terkenal di sini adalah dendeng merahnya. So ya, saya pun pesan dendeng merah. Bareyn pesan daging cincang gulai dan terong balado. Tidak lupa, kami pun pesan kerupuk kulit disiram kuah gulai.

Rasanya? Untuk orang Bandung yang biasanya makan masakan Padang ke-sunda-sundaan, memang ini RM Padang paling otentik. Tapi, buat Bareyn yang sudah pernah ke Padang dan saya yang sudah pernah makan RM Pagi Sore dan Bopet Mini di Jakarta, rasanya jadi yaaaaa cukuplah.

Dendeng merahnya terlalu manis buat lidah kami, sedangkan kuah gulainya terlalu asin. Dendengnya juga agak kering, tidak sebasah dendeng merah basah di Padang. Tapi, so far kami menikmati hidangan itu.


Yang paling saya suka so far adalah terong bumbu merahnya. Bumbunya cukup meresap, terongnya juga juice. Tekstur daging cincangnya juga asoy, rasanya enaaak banget. Meski kuahnya agak asin, tapi dagingnya enak.

Untuk semua santapan makan siang meriah ini harga totalnya sekitar Rp 57.000.

2. Toko Kopi Djawa




Setelah makan siang, tadinya kami mau beli kopi aroma di kawasan Banceuy. Dari RM Padang Malah Dicubo kami jalan kaki. Tapi, sesampainya di sana tokonya tutup. Kami pun bertolak ke Braga, jalan kaki melewati jalan perkampungan.

Kalau jalan sama si Bareyn, itu udah pasti banyak jalan kakinya. Apalagi di Bandung ya, panasnya masih bisa kita toleransi. Kalau di Jakarta, udah pasti saya lebih memilih gojek to the rescue.

Akhirnya setelah membelah perkampungan warga, kami sampai di Braga. Nggak terlalu jauh ternyata. Nah, setelah lihat-lihat sebentar langsung penasaran sama penampakan Toko Kopi Djawa. Letaknya persis di samping Suga Rush.

Kami pun masuk ke dalam, dan ternyata memang adem banget tempatnya. Dekorasinya didominasi kayu dan kain tenun. Di belakang kedai ada toko kecil berisi perintilan artsy seperti totebag, pin, topi, dsb.



Di luar espektasi. Es kopinya menyenangkan! Saya pesan 1/2 shot karena nggak kuat kafein. Rasanya pun enak. Langsung deh kami masukkan Toko Kopi Djawa sebagai salah satu list es kopi kekinian terenak di Bandung.

Harganya Rp 20.000/cup.

3. Paskal Food Market



Sorenya, kami ada janji ketemuan sama temen-temen di Bandung buat foto-foto produk. Kami pun bertolak ke Paskal Food Market yang tempatnya di belakang Paskal Hyper Square atau Paskal 23. Kali ini, kami memilih Go Car (Kalau si Bareyn sendirian pasti doi jalan kaki lagi!).

Ternyata asik banget nongkrong di sini sore-sore. Pas cahayanya juga bagus buat foto-foto. Di sini ada banyaaakk pilihan makanan. Saya nggak beli apa-apa karena masih kenyang. Bareyn beli bolu bakar Tunggal yang cukup hits di Bandung. 

Ternyata bolu bakar itu enaaakk banget! Jadi rupanya mirip roti bakar tapi teksturnya bolu. Harganya satu box itu Rp 46.000 karena dua rasa, yaitu keju dan cokelat. Kalau satu rasa saja harganya kurang lebih Rp 35.000 saja. Cociks sih dijadiin oleh-oleh.

4. Sate dan Tongseng Kambing Wonogiri

Letak Paskal Hyper Square itu persis seberang Stasiun Bandung. Jadi kalau pulang tinggal jalan kaki. Sebelum pulang, karena saya lapar, kami pun makan malam di Sate & Tongseng Kambing Wonogiri. Letaknya nggak jauh dari gerbang depan Stasiun Bandung.

Sebenarnya harganya lumayan mahal sih di sini. Tapi memang porsinya besar. Satu porsi tongseng kambing dan satu porsi sate kambing harganya Rp 85.000. Menurutku itu mahal banget untuk ukuran makanan di Bandung, tapi kayanya porsinya bisa buat bertiga.

Yes, setelah itu bisa jalan kaki deh ke stasiun Bandung. Bisa juga naik travel yang 24 jam non stop ke X-Trans Cihampelas yang posisinya ada di De Batara Hotel. Asik juga sih jalan-jalan sehari ke Bandung nyobain makanan yang nggak pasaran. 


Dihitung-hitung, biaya makan kami di Bandung hari itu: Rp 57.000 + Rp 40.000 + Rp 46.000 + 85.000 = Rp 228.000/2 orang. Jadi per orangnya kurang lebih Rp 114.000 saja. 

Ongkos Gocarnya juga lumayan murah, total kurang lebih cuma Rp 15.000. Biaya ini keitung murah dibandingkan biaya jalan-jalan di Jakarta. Apalagi kalau makan malamnya kita pilih yang lebih murah, atau skalian makan malam di Paskal Food Market saja.

Tips dari saya:

1. Eksplor lagi makanan yang 'nggak terlalu terkenal' di Bandung. Karena kalau buat lidah orang Sunda, justru yang terkenal di Bandung biasanya nggak enak. 

2. Kalau pulang-pergi pakai kereta, cobain banyaak banget makanan enak dekat stasiun kereta. Jadi, hemat ongkos dan bebas macet. Objek wisata juga banyak kok yang sekitaran sini, ada Paskal 23, dan Kampung Cina.

3. Pilih makanan di warung tenda atau di restoran kecil yang legendaris. Di Bandung, nasi goreng di pinggir jalan saja sudah enak, beda banget sama di Jakarta :(

Sekian cerita jalan-jalan saya kali ini. Trip 1 hari Jakarta-Bandung kali ini cukup menyenangkan dan menyegarkan!

PS: Bolu Bakar Tunggal dan Sate Kambing nggak ada fotonya karena batre kamera habis :( Gugling aja ya shay



Share:

2 komentar